Seminar internasional ini sekaligus menjadi pertemuan terakhir dari rangkaian mata kuliah kapita selekta. Menutup pertemuan terakhir dalam mata kuliah kapita selekta. Sungguh sebuah pembelajaran dan pengalaman yang amat berharga saya dapatkan selama mengikuti mata kuliah ini. Bertemu dengan banyak pengajar yang pada umumnya merupakan orang hebat yang berkarya dalam berbagai bidang (praktisi). Harapan saya melalui blog ini saya dapat membagi berbagai perspektif dan informasi sebagai wawasan yang inspiratif dan menggugah hati banyak orang untuk melakukan sebuah aksi yang baik kelak.
Mengetahui bahwa akan diadakan seminar internasional di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara membangkitkan semangat saya untuk menjadi peserta dalam seminar ini. Karena jujur, inilah kali pertama saya berkesempatan dapat menghadiri seminar internasional selama saya menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara. Lalu, sungguh sebuah kesempatan yang berarti bahwa saya dipercaya menjadi master ceremony dari seminar ini. Semua ini semakin menumbuhkan rasa keingintahuan saya mengenai topik yang diangkat: National Character Building and Sustainable Development.
Seminar ini berdurasi cukup panjang dimulai dari pukul 10 pagi dan berakhir sekitar pukul setengah empat sore. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara mendapat kesempatan sebagai tuan rumah dalam seminar ini dan terlaksana atas kerjasama dengan UPF (Universal Peace Federation) dan ASPIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi), dengan didukung oleh para pembicara profesional di bidangnya (UNESCO, Pemerintah yang diwakili Kemenkesra bidang pendidikan dan agama, dan bahkan Universitas Indonesia).
Bapak Eko Harry Susanto saat memberikan sambutan |
Seminar ini berdurasi cukup panjang dimulai dari pukul 10 pagi dan berakhir sekitar pukul setengah empat sore. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara mendapat kesempatan sebagai tuan rumah dalam seminar ini dan terlaksana atas kerjasama dengan UPF (Universal Peace Federation) dan ASPIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi), dengan didukung oleh para pembicara profesional di bidangnya (UNESCO, Pemerintah yang diwakili Kemenkesra bidang pendidikan dan agama, dan bahkan Universitas Indonesia).
Universal Peace Federation in Review
Dalam membawa misi perdamaian maka seminar ini sejalan dengan topik yang diangkat ke dalam seminar, yaitu Pengembangan Berkelanjutan dan Pembangunan Karakter Bangsa. UPF (Universal Peace Federation) berusaha melakukan pendekatan kepada pendidikan karakter berbasis nilai universal dan prinsip etika dasar yang berlaku di semua budaya. Seminar ini diharapkan dapat mendukung sekaligus mempromosikan model yang efektif dan praktek yang terbaik dalam membangun karakter bangsa melalui berbagai program yang diimplementasikan level universitas.
Perdamaian adalah kunci utama dalam pembangunan bangsa |
Pentingnya peranan institusi pendidikan seperti universitas dapat mengembangkan karakter para generasi muda Indonesia untuk menjadi pemimpin di masa depan untuk memastikan terciptanya perdamaian, kemakmuran, kesetaraan, dan pengembangan berkelanjutan bagi semua anggota di masyarakat. Seminar ini terbagi menjadi 5 sesi pembicara, yaitu:
- Mrs. Mee Young Choi mengenai Pembelajaran untuk Perubahan : Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (UNESCO).
- Mrs.Ursula McLackland mengenai Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi untuk Kepemimpinan yang Baik, Komunikasi, dan Pembangunan Bangsa (UPF).
- Mrs. Multamia RMT Lauder mengenai Model Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (UI).
- Mr. David McLackland mengenai Inisiatif Pendidikan Karakter (UPF).
Garis besar sekaligus kesimpulan yang saya dapatkan dari seminar ini adalah pentingnya nilai-nilai kepribadian individu pada diri generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan yang tak hanya sekedar cerdas melalui tahap pendidikan yang tinggi, namun memiliki karakter yang baik (moral, integritas, peka pada sosial-lingkungan dan kerja cerdas yang positif) sekaligus memiliki jiwa kepemimpinan yang efektif berbasis pada komunikasi yang universal dan berbudaya.
Perdamaian merupakan 'obat' yang mujarab |
Meski tak mudah dalam mengimplementasikan konsep dan paparan yang diangkat oleh para pembicara ini, namum secara optimis bangsa kita mampu bangkit dan terus maju. Karena realitanya sumber daya generasi muda bangsa kita sangat banyak dan memiliki hampir semua kriteria di atas. Hanya tinggal bagaimana terus menumbuhkan, memelihara, dan mengelola dengan baik para generasi muda agar dapat melewati berbagai fase kebimbangan dalam menjalani masa-masa muda di tengah labilnya kondisi bangsa ini. Tentu saja pendidikan sekali lagi menjadi kunci utama. Tetapi pendidikan kali ini menekankan pada pendidikan berbasi pengembangan karakter kepribadian.
Karena sebenarnya bangsa ini membutuhkan kita, generasi muda yang dengan tulus dan berbangga hati menjadi bagian bangsa ini. Generasi muda dapat menjadi aset penting sebuah bangsa dan untuk mendapatkan generasi muda yang memenuhi kriteria pada pembahasan dalam seminar ini dibutuhkan peran dari agen dan institusi sosial dimulai dari bagian terkecil yakni keluarga. Keluarga adalah bagian dari agen pembentuk kepribadian generasi muda.
Para generasi muda membutuhkan kasih sayang dan berbagai elemen pembentuk kepribadian lainnya yang semua didapatkan dari keluarga. Namun, melihat dari situasi saat ini banyak generasi muda yang tak peduli pada keluarga karena anggota keluarga mereka, khususnya orang tua sibuk dengan berbagai urusan lainnya, hingga tak sempat memperhatikan anak mereka. Sehingga sang anak menghabiskan hampir seluruh waktunya menyibukkan diri dengan dunia di luar rumah, dan ini adalah institusi pendidikan. Universitas adalah salah satunya.
Untuk itulah bahasan ini muncul. Melalui seminar ini diharapkan dapat membuka pandangan berbagai orang termasuk memberi kerangka pedoman dalam mengimplementasikan peran para pendidik dan khususnya universitas sendiri dalam mendidik para generasi muda melalui model berbasis pada pengembangan karakter (kepribadian dan moral), cerdas, dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Semoga seminar ini dapat membawa semangat pencerahan sekaligus menjadi inspirasi para peserta seminar, khususnya generasi muda untuk terus bertumbuh cerdas, memiliki kepribadian dan karakter yang baik, cinta lingkungan dan perdamaian, memiliki integritas dan toleransi tinggi terhadap sesama (komunikasi universal), dan berjiwa kepemimpinan.
Semua hal ini juga diharapkan dapat mendorong semua institusi pendidikan, khususnya universitas untuk memberikan perhatian lebih dan membentuk para mahasiswanya berbasis dan berkerangka pada semua nilai-nilai ini. Harapan ini bertumpu pada generasi muda sebagai aset dengan nilai-nilai di atas sehingga dapat membangun bangsa (bahkan menjadikan bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang tangguh dan maju). Jadi, ayo bangkitlah bangsaku! Semangatlah generasi muda dan universitas di Indonesia untuk selalu tak gentar mendidik kami khususnya insan muda komunikasi yang kritis ini!
Bersatulah generasi muda Indonesia! |
Fikom Untar, Universal Peace Federation, and all keynote speaker who has inspired me to writting this topic.
Referensi gambar dan video :
www.google.com
www.youtube.com