http://www.emocutez.com Hello...Welcome to my blog!

27 Mei 2011

Generasi Muda Aset Pembangunan Bangsa

Seminar internasional ini sekaligus menjadi pertemuan terakhir dari rangkaian mata kuliah kapita selekta. Menutup pertemuan terakhir dalam mata kuliah kapita selekta. Sungguh sebuah pembelajaran dan pengalaman yang amat berharga saya dapatkan selama mengikuti mata kuliah ini. Bertemu dengan banyak pengajar yang pada umumnya merupakan orang hebat yang berkarya dalam berbagai bidang (praktisi). Harapan saya melalui blog ini saya dapat membagi berbagai perspektif dan informasi sebagai wawasan yang inspiratif dan menggugah hati banyak orang untuk melakukan sebuah aksi yang baik kelak.


Bapak Eko Harry Susanto saat memberikan sambutan

Mengetahui bahwa akan diadakan seminar internasional di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara membangkitkan semangat saya untuk menjadi peserta dalam seminar ini. Karena jujur, inilah kali pertama saya berkesempatan dapat menghadiri seminar internasional selama saya menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara. Lalu, sungguh sebuah kesempatan yang berarti bahwa saya dipercaya menjadi master ceremony dari seminar ini. Semua ini semakin menumbuhkan rasa keingintahuan saya mengenai topik yang diangkat: National Character Building and Sustainable Development.


Seminar ini berdurasi cukup panjang dimulai dari pukul 10 pagi dan berakhir sekitar pukul setengah empat sore. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara mendapat kesempatan sebagai tuan rumah dalam seminar ini dan terlaksana atas kerjasama dengan UPF (Universal Peace Federation) dan ASPIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi), dengan didukung oleh para pembicara profesional di bidangnya (UNESCO, Pemerintah yang diwakili Kemenkesra bidang pendidikan dan agama, dan bahkan Universitas Indonesia).

Universal Peace Federation in Review

Dalam membawa misi perdamaian maka seminar ini sejalan dengan topik yang diangkat ke dalam seminar, yaitu Pengembangan Berkelanjutan dan Pembangunan Karakter Bangsa. UPF (Universal Peace Federation) berusaha melakukan pendekatan kepada pendidikan karakter berbasis nilai universal dan prinsip etika dasar yang berlaku di semua budaya. Seminar ini diharapkan dapat mendukung sekaligus mempromosikan model yang efektif dan praktek yang terbaik dalam membangun karakter bangsa melalui berbagai program yang diimplementasikan level universitas.


Perdamaian adalah kunci utama dalam pembangunan bangsa

Pentingnya peranan institusi pendidikan seperti universitas dapat mengembangkan karakter para generasi muda Indonesia untuk menjadi pemimpin di masa depan untuk memastikan terciptanya perdamaian, kemakmuran, kesetaraan, dan pengembangan berkelanjutan bagi semua anggota di masyarakat. Seminar ini terbagi menjadi 5 sesi pembicara, yaitu:
  1. Mrs. Mee Young Choi mengenai Pembelajaran untuk Perubahan : Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (UNESCO).
  2. Mrs.Ursula McLackland mengenai Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi untuk Kepemimpinan yang Baik, Komunikasi, dan Pembangunan Bangsa (UPF).
  3. Mrs. Multamia RMT Lauder mengenai Model Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (UI).
  4. Mr. David McLackland mengenai Inisiatif Pendidikan Karakter (UPF).
  5. Mrs. Suzy S. Azeharie mengenai Pentingnya Konstruksi dari Kepemimpinan Melalui Perspektif Gender (Fikom Untar).


    Mrs. Mee Young Choi (UNESCO)
Garis besar sekaligus kesimpulan yang saya dapatkan dari seminar ini adalah pentingnya nilai-nilai kepribadian individu pada diri generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan yang tak hanya sekedar cerdas melalui tahap pendidikan yang tinggi, namun memiliki karakter yang baik (moral, integritas, peka pada sosial-lingkungan dan kerja cerdas yang positif) sekaligus memiliki jiwa kepemimpinan yang efektif berbasis pada komunikasi yang universal dan berbudaya.


Perdamaian merupakan 'obat' yang mujarab

Meski tak mudah dalam mengimplementasikan konsep dan paparan yang diangkat oleh para pembicara ini, namum secara optimis bangsa kita mampu bangkit dan terus maju. Karena realitanya sumber daya generasi muda bangsa kita sangat banyak dan memiliki hampir semua kriteria di atas. Hanya tinggal bagaimana terus menumbuhkan, memelihara, dan mengelola dengan baik para generasi muda agar dapat melewati berbagai fase kebimbangan dalam menjalani masa-masa muda di tengah labilnya kondisi bangsa ini. Tentu saja pendidikan sekali lagi menjadi kunci utama. Tetapi pendidikan kali ini menekankan pada pendidikan berbasi pengembangan karakter kepribadian.

Karena sebenarnya bangsa ini membutuhkan kita, generasi muda yang dengan tulus dan berbangga hati menjadi bagian bangsa ini. Generasi muda dapat menjadi aset penting sebuah bangsa dan untuk mendapatkan generasi muda yang memenuhi kriteria pada pembahasan dalam seminar ini dibutuhkan peran dari agen dan institusi sosial dimulai dari bagian terkecil yakni keluarga. Keluarga adalah bagian dari agen pembentuk kepribadian generasi muda.

Para generasi muda membutuhkan kasih sayang dan berbagai elemen pembentuk kepribadian lainnya yang semua didapatkan dari keluarga. Namun, melihat dari situasi saat ini banyak generasi muda yang tak peduli pada keluarga karena anggota keluarga mereka, khususnya orang tua sibuk dengan berbagai urusan lainnya, hingga tak sempat memperhatikan anak mereka. Sehingga sang anak menghabiskan hampir seluruh waktunya menyibukkan diri dengan dunia di luar rumah, dan ini adalah institusi pendidikan. Universitas adalah salah satunya.

Untuk itulah bahasan ini muncul. Melalui seminar ini diharapkan dapat membuka pandangan berbagai orang termasuk memberi kerangka pedoman dalam mengimplementasikan peran para pendidik dan khususnya universitas sendiri dalam mendidik para generasi muda melalui model berbasis pada pengembangan karakter (kepribadian dan moral), cerdas, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Semoga seminar ini dapat membawa semangat pencerahan sekaligus menjadi inspirasi para peserta seminar, khususnya generasi muda untuk terus bertumbuh cerdas, memiliki kepribadian dan karakter yang baik, cinta lingkungan dan perdamaian, memiliki integritas dan toleransi tinggi terhadap sesama (komunikasi universal), dan berjiwa kepemimpinan.

Semua hal ini juga diharapkan dapat mendorong semua institusi pendidikan, khususnya universitas untuk memberikan perhatian lebih dan membentuk para mahasiswanya berbasis dan berkerangka pada semua nilai-nilai ini. Harapan ini bertumpu pada generasi muda sebagai aset dengan nilai-nilai di atas sehingga dapat membangun bangsa (bahkan menjadikan bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang tangguh dan maju). Jadi, ayo bangkitlah bangsaku! Semangatlah generasi muda dan universitas di Indonesia untuk selalu tak gentar mendidik kami khususnya insan muda komunikasi yang kritis ini!

Bersatulah generasi muda Indonesia!
Penulis (tengah) berpose bersama pengisi acara
Penulis (tengah) berpose bersama panitia acara

Thanks to :
Fikom Untar, Universal Peace Federation, and all keynote speaker who has inspired me to writting this topic.


Referensi gambar dan video :
www.google.com
www.youtube.com

25 Mei 2011

Fotografi = Fotografi Periklanan?


Pertemuan kali ini membahas mengenai fotografi periklanan terkait dengan prospek dan persaingan industri media oleh Bapak Didit Anindita. Pertemuan kali ini menumbuhkan rasa keingintahuan saya mengenai fotografi pada umumnya apakah sama dengan fotografi periklanan termasuk menjadi fotografernya?





Langsung terjawab saat Bapak Didit Anindita mulai presentasinya bahwa fotografi periklanan merupakan bagian dari aktivitas promosi pemasaran. Fotografi periklanan terkait dengan berbagai ranah atau aktivitas yang memerlukan promosi atau tujuan publikasi. Diantaranya adalah makanan, arsitektur, fashion, still life (product), anak-anak, olahraga, dan lainnya. Fotografi periklanan harus memiliki kekuatan atraktif yang mengandung komposisi warna yang menarik (expressive power of photography) dan semua unsur ini harus mampu berbicara/bercerita untuk mewakili produk yang dipublikasikan.

Foto iklan lampu NOX

Yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi fotografer periklanan adalah pandai bersosialisasi dan mampu menangkap keinginan dan konsep klien untuk diterjemahkan ke dalam foto. Untuk menjadi fotografer periklanan ternyata dibutuhkan pengalaman yang sudah panjang dan biasanya bidang ini digeluti oleh para fotografer senior. Alasannya adalah berkaitan dengan pertanyaan yang muncul pada awal pertemuan ini.



Bahwa untuk menjadi fotografer periklanan dibutuhkan kematangan kepribadian dan harus melewati berbagai tahapan yang panjang dalam dunia fotografer. Karena yang menjadi perbedaan dengan fotografi biasa, fotografi periklanan harus sesuai dengan keinginan klien, meskipun tidak menggunakan kreatifitas dan konsep yang ditawarkan oleh sang fotografer. Sehingga sangat dibutuhkan kesabaran, mengahargai ide dan pendapat orang lain, harus mampu menerjemahkan keinginan klien dan dedikasi tinggi sang fotografer pada klien. Oleh sebab itulah mengapa fotografer periklanan haruslah orang-orang yang sudah memiliki banyak pengalaman dan kematangan dalam mengontrol emosi.


Hal lainnya adalah kualitas foto (komposisi dan pencahayaan) dalam foto periklanan menjadi perhatian, selain moment dan makna dari foto yang atraktif dan persuasif karena berkaitan dengan promosi atau publikasi produk. Berbeda dengan foto dalam jurnalistik yang harus memiliki nilai/unsur berita (5W+1H) dan tak harus memiliki kualitas foto yang baik. Dan dalam fotografi biasa yang ternyata membutuhkan kreatifitas dan kualitas yang baik. Tentu saja sekali lagi perlu diingat bahwa fotografi iklan terkadang sang fotografer harus merelakan idenya ditolak sang klien.


Jadi, dalam prospek dan persaingan industri media dalam bidang fotografi periklanan harus memiliki sumber daya fotografer yang pandai menyiasati keadaan (tetap kreatif tanpa mengeliminir ide klien dan sesuai dengan keinginan klien), mampu menerjemahkan keinginan klien ke dalam foto iklan yang baik, memahami latar belakang, karakteristik, sejarah, dan kebiasaan tiap lokasi pemotretan dan produk yang dipotret, memiliki jam terbang/pengalaman yang banyak dalam dunia fotografi, menghargai pendapat/ide orang lain, dan yang paling utama harus memiliki kematangan karakter emosi dan sudah melewati berbagai tempaan dan pelatihan berbagai hal dalam hidup (berjiwa besar bila idenya ditolak klien).



Referensi gambar dan video :
www.google.com
www.youtube.com

18 Mei 2011

Corporate Secretary Bukan Sekretaris Biasa

Mendengar judul pembahasan pada pertemuan kali ini memicu sebuah tanda tanya, bahasan sekretaris ada dalam ranah komunikasi? khususnya ada hubungan degan public relations? Sekretaris perusahaan, begitu kan terjemahan dari corporate secretary. Bersama Bapak Wijaya Kusuma S. (MNC Tv) saya dengan kawan yang lain diperkenalkan lebih dalam mengenai profesi corporate secretary.

 
Corporate secretary bukan berarti sekretaris dan bukan sembarang sekretaris, seperti yang kita ketahui layaknya peran sekretaris biasa. Posisi dan profesi ini bisa terbilang sangat istimewa dan sejajar dengan jajaran top management dalam sebuah perusahaan besar. Kemampuan yang dimiliki corporate secretary bahkan ternyata merupakan perpaduan dari kemampuan dan pengetahuan seorang public relations dan beberapa kemampuan serta pengetahuan dari semua bidang terkait dalam jenis perusahaan yang digeluti. Bahkan peran corporate secretary mampu membawa perusahaan menjadi good corporate governance.



Secretary berasal dari secretarius (bahasa latin) yang berarti “secret” menjaga kerahasiaan. Karena prioritas utama peran seorang corporate secretary adalah mampu menjaga hubungan aliran komunikasi dengan semua pihak (corporate secretary deals with all department) yang bersifat rahasia terkait dengan informasi yang vital dalam sebuah perusahaan. Corporate secretary is the officer of the company who aligns various management functions with the company policies, ensures compliance of the applicable law and endeavors to develop mutual trust between various stakeholders for sustainable growth of the company. Sehingga peran corporate secretarydapat dirumuskan sebagai berikut : 
1. Memberikan masukan dalam hal keputusan strategik
2. Memberikan saran dalam manajemen
3. Memberikan saran dalam hal regulasi dan kepatuhan pada sebuah sistem
4. Memberikan saran dalam hal etika bisnis
    Semua elemen peran corporate secretary menunjukan betapa peran corporate secretary merupakan bagian dari peran public relations. Tak hanya sekedar mampu menjaga reputasi dan memiliki hubungan yang luas dengan semua divisi dan lapisan. Namun, yang lebih penting lagi corporate secretary memegang sebuah peranan untuk dapat menentukan atau bahkan mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan dalam manajemen tertinggi.

    Jarang kita dengar mengenai posisi corporate secretary dalam tatanan profesi di dalam ranah komunikasi. Tetapi ternyata corporate secretary adalah sebuah istilah untuk posisi yang memiliki peran luas (bahkan kemampuan public relations) dan penting dalam mengelola manajemen termasuk arus informasi dan komunikasi yang merupakan kunci pemeliharaan citra dan kokohnya sebuah perusahaan.

    contoh aktivitas corporate secretary

    Jadi, rumusan utama yang menjadi pesan dalam bahasan kali ini adalah kunci peran corporate secretary tak lepas dari kreatifitas, kepercayaan diri, dan komunikasi yang baik. Bahkan integrity, collective wisdom, service, dan innovation menjadi pilar utama yang menjadi pedoman corporate secretary dalam menjalankan tugasnya di dalam perusahaan. Semua membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang sangat baik dalam aplikasinya, dan inilah yang menjadikan corporate secretary posisi dengan peran yang berbeda dengan sekretaris biasa, dan bahkan corporate secretary bukanlah sekretaris.

    Corporate secretary adalah peranan individu dalam menjalankan fungsi vital dalam menjaga keberlangsungan dan kestabilan perusahaan (citra dan profit) melalui koordinasi alur dan strategi komunikasi yang efektif, kreatif, dan bahkan inovatif menuju good corporate governance. Nah, kini setelah mengetahui bahwa corporate secretary memiliki posisi di atas public relations dan bahkan setara dengan vice president position, adakah yang tertarik ingin menduduki posisi corporate secretary?




    Referensi gambar dan video :
    www.google.com
    www.youtube.com