Banyak orang tak begitu memahami kemampuan dan proses kerja otak pada diri masing-masing. Sesungguhnya otak manusia tak hanya sekedar sebuah pusat penyimpan memori atau tempat berpikir, tetapi juga merupakan sebuah jaringan yang sangat tak terbatas dan merupakan sumber kecerdasan yang luar biasa dalam berkomunikasi. Bahkan otak dapat menjadi sumber komunikasi peradaban.
Pada pertemuan pertama mata kuliah Kapita Selekta yang dipresentasikan oleh Bapak Shidarta, beliau bercerita mengenai optimalisasi fungsi otak dalam komunikasi. Dalam bahasan ini sangat jelas bahwa otak memiliki sebuah 'sistem' peradaban sendiri yang luar biasa. Neuron yang begitu banyak, porsi otak yang memiliki pembagian ruang, dan bahkan kesemuanya itu lebih kompleks dari yang kita bayangkan.
Fungsi otak kiri dan kanan |
Pada saat lahir seorang bayi memiliki 1.000.000.000.000 sel otak (neuron). Bandingkan dengan jumlah penduduk bumi abad 21 sebanyak 6.000.000.000. Ini berarti dalam kepala bayi terdapat sel otak sebanyak 166 kali lipat jumlah manusia yang tinggal di planet ini. Tiap sel otak memiliki ratusan dan ribuan cabang atau tentakel yang mirip sekali dengan gurita yang berukuran mikro. Masing-masing tentakel ini berisi jamur atau spina dendrit yang mengandung ribuan zat kimia. Inilah yang membawa pesan diantara sel otak, semua informasi dalam setiap pikiran, setiap pengalaman belajar, dan setiap daya ingat yang dimiliki.
Contoh:
Ketika kita berpikir, sebuah gelombang elektromagnetis bergerak turun ke cabang sel otak, memicu zat kimia di dalam salah satu jamur, yang kemudian dengan cepat menyebrangi jarak pendek untuk memicu zat kimia di dalam spina dendrit lainnya. Hal ini kemudian memicu respons elektromagnetis dari sel otak sebelahnya. Proses ini berjalan terus sehingga membentuk jejak setapak yang menyerupai jejak setapak berliku-liku di dalam hutan besar. Dan kecepatan gerak zat kimia ini jika dilihat akan seperti air terjun Niagara. Dan diselidiki jumlah jejak pikiran ini jika dibuat bentuk teks normal akan membentuk deretan angka sepanjang 10,5 juta km. Dengan begitu banyaknya kemungkinan tersebut otak manusia, jika seumpama keyboard dapat memainkan ratusan juta juta melodi. Tidak seorangpun yang masih hidup yang pernah mendekati penggunaan otak secara maksimal. Kekuatan otak manusia ini tidak ada batasannya. (Petr Akhonin, Ilmuwan Otak).
Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan
Otak sendiri memiliki pembagian antara otak kiri dan otak kanan. Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.
Kecerdasan Berkomunikasi dan Kemunculan Komunikasi Peradaban
Begitu kompleksnya sistem bekerja pada otak menjadikan otak juga sebagai pusat kecerdasan berkomunikasi. Neuron-neuron dan pembagian ruang pada otak memicu pergerakan arus pada saraf otak untuk mengontrol suatu cara berkomunikasi seseorang. Sehingga otak dapat disebut sebagai sumber komunikasi peradaban. Minimal terdapat dua alasan mengapa otak sangatlah penting bagi manusia. Pertama, secara biologis otak adalah pusat semua aktivitas tubuh, baik itu kegiatan disadari maupun tidak disadari. Oleh karenanya, otak selalu diklaim sebagai Central Prosessor Unit (CPU), sistem komputerisasi tubuh manusia. Kedua, secara simbolis, otak diposisikan pada bagian tubuh paling atas dan menempati posisi paling tinggi dari semua organ tubuh. Otak memproduksi pikiran. Pikiran manusia senantiasa abadi meskipun manusia dan otaknya telah tiada. Di samping itu, otak manusia memiliki daya tampung yang cukup banyak. Kelebihan lain dari otak manusia adalah memiliki letak (peta) yang begitu kompleks dan multifungsi sehingga dengan fungsinya masing-masing otak dapat dibedakan, misalnya, ada otak depan, otak belakang, otak kanan, otak kiri, kulit otak, dan sebagainya.
Bagian-bagian dari otak tersebut di atas, dalam dunia keseharian memiliki peran dan fungsi masing-masing. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa otak kanan, misalnya, banyak digunakan untuk segala sesuatu yang bersifat seni dan perasaan, emosi, serta lainnya. Sementara itu, segala sesuatu yang bersifat matematis, objektif, dan rasional lebih banyak menggunakan fungsi otak kiri. Kajian tentang otak dan kecerdasan manusia sangat penting dalam komunikasi peradaban, karena peradaban (komunikasi peradaban) menjadikan "mind" sebagai landasan berpijaknya. Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa suatu peradaban haruslah dikomunikasikan (dikonstruksi/disosialisasikan) oleh aktor-aktor peradaban yang memiliki tingkat kecerdasan yang komplit, yakni memiliki IQ, EQ, dan SQ yang baik.
Pada pertemuan pertama kuliah Kapita Selekta ini saya mendapatkan suatu pencerahan bahwa otak merupakan aspek yang paling penting dan berperan utama dalam terwujudnya kemampuan berkomunikasi yang baik. Oleh sebab itu, banyak para pakar dan orang-orang sukses menelaah lebih dalam mengenai otak dan bahkan terus mengeluarkan fakta-fakta baru mengenai otak dalam bentuk dokumenter ataupun buku. Karena sesungguhnya otak adalah sumber komunikasi peradaban yang mampu mengubah cara pandang seseorang akan dunia dan seisinya. Pikiran (mind) mampu mewujudkan keinginan, cita-cita, dan menarik pikiran komunikan di sekitar kita karena adanya sebuah 'magnet' dan daya gravitasi di dalam otak kita (Rhonda Byrne, the Secret)
Referensi gambar dan video :
www.google.com
www.youtube.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar